Kepala DPMPTSP Kabupaten Sumbawa Tarunawan, S.Sos, SP memberikan sambutan pada pembukaan Forum Investor Lokal (FILo) yang diadakan di Bale Prajak Dusun Prajak Desa Batu Bangka Kecamatan Moyo Hilir pada Sabtu, 7 September 2019 Kemarin
Menurut beliau, ketika kita bicara investasi, maka kita akan berbicara tentang kepentingan orang banyak. Ketika kita berbicara kepentingan orang banyak, otomatis kita berbicara ekonomi. Dan bila kita bicara ekonomi, maka hal itu tidak jauh dari urusan primer kebutuhan manusia (pangan, sandang, dan papan). Jadi semuanya akan bermuara pada kebutuhan pokok masyarakat banyak.
Dalam sambutan tersebut, beliau sedikit bercerita "Saat itu ada pertemuan Kepala DPMPTSP Kabupaten/Kota seluruh Indonesia yang juga dihadiri oleh Presiden Jokowi. Dalam kesempatan tersebut Presiden bertutur akibat perang dagang Amerika dan China yg bergejolak, mengakibatkan 33 perusahaan raksasa hengkang dari China. Dari 33 perusahaan raksasa tersebut, 23 perusahaan memilih pindah ke Vietnam dan mendirikan bisnis di sana. Sisanya, 10 perusahaan pindah ke Malaysia, Kamboja, dan Thailand. Beliau mengungkapkan kekecewaannya karena tidak ada satupun perusahaan yang mau bergeser ke Indonesia. Begitu pula dengan 73 perusahaan yang keluar dari Jepang. Pak Presiden mengatakan sebanyak 43 perusahaan lari ke Vietnam, 11 perusahaan ke Thailand dan Filipina, sisanya hanya 10 perusahaan yang ke Indonesia " tuturnya
"Saat pulang dari pertemuan dengan Presiden tersebut, sepanjang malam saya berpikir. Negara kita ini 2/3 nya adalah lautan. Dan daratan kita sangat subur. Apa yang salah dengan negara kita? Alhasil setelah berpikir panjang, saya berkesimpulan bahwa kita tidak boleh sangat bergantung pada negara luar. Negeri kita dianugerahi sumber daya alam yang sangat melimpah. Negara kita penghasil komoditas ikan terbesar kedua di dunia setelah China. Dan tanah kita juga sangat subur. Itu yang harus kita optimalkan. Itu yang harus kita maksimalkan pemberdayaannya. Tidak hanya melulu berfokus pada industri saja" tukasnya
Beliau menambahkan, saat negara kita kembali menjadi negara maritim dan agraris, yang hasil kekayaannya bisa disaksikan oleh dunia luar, maka otomatis investasi akan membanjiri daerah kita. Investor akan berbondong-bondong datang ke kita. "Khusus untuk Sumbawa kita punya Samota. Itu bisa kita jual. Pariwisatanya, hasil lautnya, maupun hasil buminya luar biasa bila dikelola dengan baik. Kenapa kita harus selalu condong ke industri?" tegas pria murah senyum ini
Menurutnya, investasi itu tanpa melupakan kepentingan masyarakat. "Masyarakat harus dilibatkan di segala lini. Ini negeri kita. jadi pembangunan berbasis masyarakat harus menjadi tujuan utama dari semua ini" tambahnya
"Tentu saja agar kepercayaan para investor internasional perlu kita tumbuhkan kembali. Mungkin dengan regulasi yang lebih efisien serta administrasi perizinan yang tidak berbelit-belit " ujarnya.
"jadi bila ingin maju, mari kita kembalikan negara kita menjadi negara maritim dan agraris. Karena Tuhan YME sudah anugerahi kita denga SDA yang luar biasa melimpah. Sekarang tergantung kita bagaimana mengelola dan memanajerial kekayaan itu demi kemakmuran masyarakat kita sendiri" pungkasnya. (*gie)
Vaksinasi, covid 19, corona, virus
pandemi,corona,dpmptsp sumbawa,wfh
Alfamart,Indomaret,Kontraktor Lokal